x

Oleh-oleh Inspirasi dan Pengetahuan dari Matt Mullenweg


Tiga hari kemarin, Jum’at-Minggu, 16-18 Januari 2009, adalah salah satu hari-hari yang spesial dalam hidup gw.. Alhamdulillah, Allah ngasih gw kesempatan emas yang (insya Allah) nggak gw sia-siakan. Bertemu banyak orang baru dan menambah relasi, mendapat ilmu-ilmu baru, mendapat insight dari orang-orang hebat, dan yang paling penting, mengenal sesosok orang sukses yang sangat patut diikuti jejaknya :)

Ya, selama tiga hari terakhir ini gw (bersama Asad, Doni, dan Arham) diminta (dan tentu saja kita menerima dengan suangaaat senang hati :D) untuk jadi volunteer (panitia cabutan, hehe) di WordCamp Indonesia 2009, acara konferensi dan kumpul2 pecinta WordPress di Indonesia. Oh iya, sekedar info, WordCamp itu diselenggarain di berbagai kota di penjuru dunia. Indonesia beruntung ada Mas Valent yang inisiatif ngadain ini dan berhasil mengajak Matt Mullenweg ke Indonesia. Nggak setiap WordCamp itu dihadiri Matt, maka Indonesia alhamdulillah sangat beruntung bisa learning from the best, yaitu sang founder-nya langsung!

Di tulisan ini, yang siap-siap aja bakal nggak terstruktur, gw pengen sharing apa aja yang gw dapetin dari Matt Mullenweg, baik itu yang ada di dalam sesi WordCamp, atau di sesi ngobrol-ngobrol aja di luar WordCamp. Mudah-mudahan inspirasi yang didapatkan darinya bermanfaat buat kita semua, dan akan ada lagi Matt-Matt berikutnya.. Amiin..

Dimulai dari hari pertama, yaitu hari Jum’at 16 Januari 2009. Ceritanya lengkapnya sudah gw tuliskan di sini.

Sabtu, 17 Januari 2009, yaitu hari pertama WordCamp Indonesia 2009, Matt membawakan topik yang judulnya “State of The Word” yang menceritakan cerita awal adanya WordPress dulu hingga sekarang dan versi 2.8 ke depannya. Gw masih nunggu slide presentasinya bisa di-download, karena gw nggak mencatat semua hal yang dia omongin. Terus pas hari Minggunya, 18 Januari 2009, Matt kembali bicara dalam WordPress Business Forum, ngomongin lebih ke arah bisnis dan entrepreneurship.

Sejarah awal WordPress itu dimulai dengan dia membuat website yang bernama B2. Karena tiba-tiba ditinggal oleh lead developernya, Matt pun merasakan dilema yang mendalam, apakah dia mau lanjut terus apa nggak.. Dia pengen banget bikin software yang sesuai keinginannya dia.. Dia nulisin itu di postingannya di http://ma.tt/2003/01/the-blogging-software-dilemma/. Karena satu komentar dari pengunjungnya (lihat komentar pertama dari Mike) yang menggugah hatinya banget-banget, Matt pun kembali bersemangat membuat software blogging yang sampai sekarang dinamakan WordPress.

Kenapa WP.com tidak mengizinkan pemasangan iklan, adsense dkk itu? (1) Matt bilang, dia ga pengen blog yang make WordPress itu berisi spam. Kalo ga salah, Matt tuh bilang 30% (tolong koreksi angkanya) dari blog di Blogger.com itu adalah spam. (2) Matt juga bilang, kalo yang paling penting itu, blogger menulis konten-konten yang berkualitas. Tahu sendiri kan blog yang banyak iklannya, isinya kalo ga kopi paste dari blog orang ya keyword-keyword porno (ini tambahan gw loh, bukan dari Matt, hehe)

Indonesia adalah salah satu pengguna WordPress terbesar di dunia! Lihat data yang dipaparkan sama Matt

Ia menyodorkan fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting Wordpress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu. Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru Wordpress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia. dari sini

Apa yang akan ada di 2.8? Matt bilang tidak akan ada banyak hal yang diubah atau ditambah, tim developer WordPress hanya menyelesaikan beberapa rencana fitur yang belum sempat diselesaikan di 2.7, karena di 2.7 tim developer WordPress sibuk dengan perubahan drastis disain interface dashboardnya. Tapi pas dia ceritain satu-persatu (lengkapnya ada di slide), ternyata banyak dan oke banget kok perubahannya! Ini beberapa yang sempat tercatat: (1) bisa install dan update themes langsung dari dashboard (di versi 2.7 baru plugin), (2) image/gallery enhancements, yang membuat kita bisa nge-tag teman-teman kita di foto, mirip kaya Facebook. Matt menambahkan fitur ini karena dia sangat cinta fotografi, dan bilang bahwa foto itu adalah ’strong part’ dari kehidupannya, (3) WP 2.8 bakal lebih cepat, dengan mengurangi page load, (4) meningkatkan kompatibilitas dari berbagai plugin (sudah lebih dari 3 ribuan plugin yang ada di repository). Terus juga yang paling penting, karena semakin banyak website yang make WordPress sebagai CMS (bukan cuma buat blog), di 2.8 dst, WordPress akan lebih mudah lagi digunakan sebagai CMS.

Gimana caranya me-manage dan memotivasi developer WordPress yang banyak itu? Matt mengatakan bahwa uang bukan segala-galanya dalam memotivasi orang lain. Matt bilang, (1) orang itu akan sangat termotivasi apabila mengerjakan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. (2) Lalu dengan siapa saja orang itu bekerja, dan terakhir yang penting juga adalah (3) orang lain tersebut diakui kontribusinya. Matt bilang, kita bisa ngasih ide fitur atau apapun dalam pengembangan WordPress, dan nama mereka akan disebutkan dalam rilis WordPress versi berikutnya. Oh iya, ngomong-ngomong tentang pengakuan ini, Matt juga cerita bahwa ada orang dari Movable Type (yang adalah saingan WordPress) juga pernah ngasih masukan buat WordPress, dan tentu saja disebutin juga.

Apa tips dari Matt buat entrepreneur-entrepreneur muda yang ingin mulai membangun bisnisnya? Gw inget tiga hal. (1) Jangan takut berbagi ide tentang bisnis kita, dan jangan merasa ide kita itu paling sempurna. Itulah semangat open source yang dimiliki oleh Matt. (2) Carilah co-founder untuk menjalankan bisnis kita bersama-sama, jangan mengerjakan ssegalanya sendirian. Mengenai sharing keuntungannya, bisa dibagi dengan jumlah co-founder. Misalnya 50-50 kalo co-foundernya ada satu orang (berdua dengan kita), atau masing-masing 30% bila total founder ada 3 orang. Bisa juga tidak dibagi rata apabila ada pembagian beban kerja. (3) Delegates, alias delegasikan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh orang lain. (tolong koreksi ya kalo salah, maklum kupingnya belum terlalu kompatibel dengerin inggris, hehe). Hal lainnya tentang entreprenurship bisa dilihat di sini

Lalu tentang bisnis atau mendapat pemasukan lewat blog, Matt mengatakan sesuatu yang menarik: “You can make more money BECAUSE of your blog. Not FROM your blog,” kata Matt. Matt sharing bahwa cara mendapatkan uang dari blog itu nggak melulu langsung dari blognya (pake iklan2 dsb yang sekarang banyak dipake oleh ‘blogger instan’ tanah air), tapi bisa juga dari ‘efek’ kita ngeBlog. Misalnya: diundang jadi pembicara, ngadain kegiatan-kegiatan dsb. Itulah mengapa WP.com tidak mengizinkan pemasangan iklan di blognya (lihat poin sebelumnya di atas)

Apa hubungan antara Automattic dan WordPress? Dari dulu gw selalu ngira bahwa Automattic adalah perusahaan yang memiliki produk bernama WordPress. Eit, tapi ternyata salah.. Automattic dibentuk dua tahun (yaitu 2005) setelah WordPress dibentuk pada 2003. Automattic bisnisnya adalah proyek-proyek IT, dan Wordpress bisnisnya tentu saja adalah dari blog. Masing-masing ini (Automattic dan WordPress) punya badan hukum masing-masing dan model bisnisnya sendiri, dan keduanya akan tetep independen sampe kapanpun. Matt bilang, seandainya Automattic dibeli oleh Microsoft pun (CMIIW), WordPress akan tetap sebuah proyek open source.

Apa kerjaan Matt sekarang selain jalan-jalan keliling dunia? Titel resminya di Automattic adalah Chief BBQ Taste Tester. Di WordPress, dia bilang bahwa peran dia sekarang adalah membuat rancangan seperti apa WordPress ke depannya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dsb.. Matt juga berperan dalam mendengar apa masukan dari user.. Uniknya, Matt masih megang sendiri ngoding beberapa plugin, salah satunya Akismet (plugin buat nangkep spam itu loh)

Matt orangnya suka banget berbagi ide, dan Matt juga percaya banget dengan prinsip-prinsip kebebasan berbagi alias open source:

0. The freedom to run the program, for any purpose.
1. the freedom to study how the program works, and adapt it to your needs.
2. The freedom to resdistribute copies so you can help your neighbour.
3. The freedom to improve the program, and release your improvements (and modified versions in general) to the public, so that the whole community benefits.

Oh iya, gw juga ngobrol2 dikit lagi dengan Matt setelah semua peserta pada pulang dan panitianya beres-beres.. Gw nanya tentang bagaimana koneksi internet di Amerika sekaligus nyeritain kondisi koneksi internet di Indonesia. Gw bilang bahwa kebanyakan orang pake koneksi dengan kecepatan rata-rata 384 Kbps, maksimal banget itu 1Mbps. Dia sampe bilang “Gw ga bisa hidup di Indonesia!”. Tahu nggak berapa kecepatan koneksi internet hotspot di rumahnya di San Fransisco? 45Mbps! Tapi nggak semua kota di Amerika punya internet cepet gitu kok katanya..

Yap, itulah beberapa insight yang gw dapetin langsung dari orang paling menginspirasi gw di awal 2009 ini. Mudah-mudahan bermanfaat, dan mudah-mudahan ada anak bangsa yang bisa nerusin jejaknya, bermanfaat tidak hanya bagi dirinya atau negaranya sendiri, tapi juga untuk masyarakat dunia!

diambil dari share nya:http://ilmanakbar.dagdigdug.com/

1 komentar:

Unknown said...

WordCamp Indonesia 2010 sebentar lagi akan berlangsung pada hari Sabtu, 30 Januari bertempat di Auditorium Universitas Gunadarma. Jangan lewatkan ^_^

 
Catatan Wahyu Hidayat © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top